Jumat, 31 Maret 2017

Wanita Afrika Jalani Ritual Setrika Payudara Agar Tak Diperkosa

post-feature-image

aat banyak wanita berlomba-lomba untuk mendapatkan bentuk payudara yang ideal untuk dapat menarik perhatian lawan jenisnya. Berbeda kenyataan ketika Anda melihat wanita yang tinggal di Negara Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan yang mau tak mau terpaksa harus merelakan ‘aset’nya dengan disetrika dengan batu pipih yang telah dipanaskan.

Seperti dilansir dari Metro, mereka yang telah memasuki usia 11-15 tahun harus menjalani ritual mengerikan ini untuk menghentikan pertumbuhan payudaranya. Hal ini guna menjauhkan para wanita agar tidak mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan.



Melihat kenyataan ini, para gadis yang seharusnya dapat dengan bahagia melewati proses masa-sama pubernya harus menjalani perataan payudara dengan disetrika. Namun untuk mereka yang hidup berkecukupan dapat memakai benda berbahan karet yang sangat ketat untuk menekan payudara. Ritual yang telah lama diterapkan ini berhasil membuat 3,8 juta gadis Afrika menjalaninya.



Dengan payudara rata, maka para pria tak akan tertarik dengan para gadis sebelum ia dewasa. Dan ini bisa menghindari adanya hubungan intim pra nikah atau kehamilan di luar pernikahan. Beberapa orang tua bahkan percaya jika dengan payudara rata, anak gadis mereka bisa melanjutkan pendidikan lebih lama sebelum mereka benar-benar siap untuk menikah.


Meski para orangtua memiliki niata baik dengan melaukan ritual ini, namun tetap saja pertumbuhan payudara secara alami anak gadis mereka dapat terganggu dan dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi tubuh. Karena jaringan dan saraf payudara rusak sehingga memungkinkan risiko penyakit kanker, tumor serta penyakit mengerikan lainnya. Berbagai organisasi perempuan kini bahkan telah meminta pemerintahan di sana untuk mencegah juga menghentikan praktek ini.

0 komentar:

Posting Komentar